Teknikdasar lompat jauh yang tidak boleh dilupakan juga adalah cepat, tepat, luwes, dan lancar. 2. Cara Lompat Jauh. Untuk melakukan teknik lompat jauh ini, pertama-tama pelompat harus lari ancang-ancang antara 10 sampai 20 langkah. Kemudian, kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit bertolak atau bertumpu.

“Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon, Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.’” Luk 5, 4 SEORANG Romo Paroki bercerita dengan rasa gembira, “Romo ada kabar baik neh. Peminat misa harian sudah bertambah banyak. Jumlahnya tidak hanya lima orang, tetapi sudah lebih dari lima belas orang. Selain itu, peminat misa Mingguan juga semakin bertambah banyak.” Ketika saya bertanya kiat-kiat yang dilakukan, romo itu menjawab, “Tidak ada resep khusus. Saya hanya meluangkan waktu untuk mengunjungi keluarga mereka satu per satu, mulai dari ujung utara ke selatan. Memang belum semua terkunjungi. Saya hanya melihat kehidupan mereka dan mendengarkan kisah hidup keluarganya. Tidak lebih dari itu.” Yang dilakukan oleh romo paroki itu adalah hal yang sederhana. Namun demikian, semangatnya berkaitan dengan apa yang dikatakan oleh Yesus kepada Simon, yakni “Bertolaklah ke tempat yang dalam.” Romo itu tidak hanya tinggal di pastoran dan sibuk di dalam kamarnya. Dia tidak hanya menunggu umat beriman datang ke gereja dan melayani mereka selaras dengan jadwal yang ada. Dia tidak hanya mendengarkan laporan para pengurus lingkungan dan memenuhi permintaan misa dengan ujud tertentu. Dia berani keluar kamar dan meninggalkan pastoran untuk menjumpai umatnya. Dia masuk ke dalam setiap keluarga umatnya; melihat situasi dan kondisi senyatanya; melihat luapan kegembiraan dan suka cita yang mereka rasakan; mendengarkan keluh kesah atau keprihatinan mereka; menanggapi langkah-langkah mereka dalam mengatasi berbagai macam kesulitan; memberi peneguhan bagi mereka yang bimbang. Bertolak ke tempat yang dalam adalah kesediaan untuk masuk ke dalam kehidupan seseorang, berusaha mengenal dan memahami kondisi dan pergulatan hidupnya serta menerima realitas apa adanya. Bertolak ke tempat yang dalam tidak hanya berlaku bagi para gembala terhadap umat. Tetapi juga berlaku bagi para orang tua terhadap anak; bagi pimpinan terhadap karyawan; bagi pemuka masyarakat terhadap warganya. Bertolak ke tempat yang dalam merupakan usaha untuk mengenal sesama secara utuh dalam semua seginya. Pengenalan yang dalam akan membawa berkat atau banyak hal baik, seperti dialami oleh Simon. Di tempat yang dalam itulah dia bisa mendapatkan banyak ikan. Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem. Kredit foto Ilustrasi Ist
Diabertolak ke tempat yang lebih dalam. Dia menebarkan jalanya untuk menangkap ikan. Hasilnya adalah mereka mendapat sejumlah besar ikan sehingga jala mereka mulai koyak. Ya, itulah hasil ketaatan. Bisa dibayangkan ketika mereka harus bertolak ke tempat yang lebih dalam. Mengayuh perahu mereka lebih kencang dan mengeluarkan tenaga lebih banyak. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ajakan untuk memulai ibadat dengan menyanyikan Lagu PembukaTanda SalibSalamPengantarBeberapa kali setiap pagi hari melintasi Kantor Sekolah SMK Bitauni, saya selalu memperhatikan dasar campuran semen yang persis vertikal dengan arah tetesan embun pagi dari atas atap seng. Suatu kenyataan yang membuat saya kagum adalah dasar semen itu dari hari ke hari, perlahan cekung sesuai dengan diameter tetesan-tetesan embun pagi. Lalu saya mulai bertanya-tanya, kok hujan berulang-ulang lebat dan deras arus airnya tetapi dasar semen ini tetap saja rata. Atas refleksi yang mendalam, kemudian saya menemukan satu prinsip dalam hidup bahwa tetesan-tetesan air membobol tegarnya batu karang bukan karena kekuatan melainkan karena keseringan. Keseringan mengandung dua hal utama yakni setia dan tekun. Atas nama ketekunan yang berbasiskan kasih, kita mampu mengatasi segala tantangan yang keras dan datangnya silih berganti. tekun dan setia adalah buah kasih. Wujud dari tekun dan setia yakni kita membaktikan diri, membaktikan tenaga, pikiran, perasaan dan karya kita untuk melayani tanpa diskriminasi terhadap siapapun. Sebab kita tidak terpanggil untuk sempurna melainkan kita terpanggil untuk setia. Dengan jaminan kesetiaan dan ketekunan, kita mampu dihantar untuk mendekati kesempurnaan dalam pelayanan. Saya MengakuSemoga Allah yang Mahakuasa….Doa Pembuka Allah Bapa Maha Penyerta, kami bersyukur kepada-Mu karena berkat penyertaan-Mu, kepada kami umat-Mu. Kini, kami berkumpul dalam satu kesatuan, dalam terang iman, kami bersyukur kepada-Mu, karena penyertaan-Mu menyertai kami dalam pelayanan kepada masyarakat; khusus semua anggota CU Kasih Sejahtera. Kami mohon, sekiranya segala kinerja kerja dan pelayanan kami dapat berkenan bagi-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma, 151-7,13 Isi Pokok Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma, memberikan rangkuman yang terperinci tentang Injil Yesus Kristus. Pada zaman Gereja Perdana, Orang Kristen Yahudi dan orang Kristen non-Yahudi orang-orang Yunani, terkadang tidak paham dan tidak sepaham atau sepakat mengenai bagaimana manusia dibenarkan, dan diterima oleh Allah dan bagaimana para Pengikut Kristus seharusnya hidup serta cara apa yang ditempuh untuk hidup menurut Lukas, 51-11Tema utama Injil Lukas adalah mengisahkan tentang Hidup dan karya yesus dan kelahiran-Nya hingga kematian-Nya serta perhatian Yesus terhadap orang-orang miskin dan hidup dan beberapa poin permenungan iman, yang mau saya bagikan kepada kita sekalian dalam kesempatan berahmat ini Dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma Orang lemah dan orang kuat Rembulan menangis di serambi malam, Lolong burung malam di rimba, Melengking menyayat jiwa. Tangis kami pecah di batu, Duka kami remuk di dada, Angin pun menjerit, Badai bergemuruh, Semuanya marah, Hanya iblis sajalah yang terbahak, Lagu Ebiet berjudul Rembulan Menangis, mengantar kita untuk bermenung tentang banyaknya orang-orang lemah dan miskin di antara yang merintih kesakitan namun telinga-telinga orang kuat tertutup atau entah sengaja kuat bantulah mereka yang lemah. Mengikuti Allah yang mengasihi orang-orang terpinggirkan dan lemah. Orang kuat jangan mencari kesenangan sendiri karena suatu ketika anda bisa tersesat karena kesenangan anda sendiri. Orang lemah jangan nyaman dengan keadaan lemah terus-menerus karena suatu ketika anda akan celaka karena perasaan nyaman yang satu hati dan satu suaraSering kita mengaku satu hati tetapi tidak satu suara. Sering kita berbicara satu suara tetapi tidak satu hati. Mari kita buka dealer Honda ; supaya kita one heart atau kita satu memiliki suara dan mata. Suara milik hati adalah suara hati dan mata hati adalah kasih. ketika kita melihat sesama yang berkekurangan, hati kita tergerak oleh belaskasihan. Mengapa karena hati memiliki mata. Ketika mata hati melihat mereka yang berkekurangan, suara hati mengatakan rela membantu. Ketika suara hati berkehendak demikian, lakukanlah tanpa ragu sebab itu adalah wujud dari kehendak Allah. Karena itu satu hatilah dan satu suaralah untuk melayani karena dengan itu kamu akan makin bagi sesamaMembantu mereka dengan tulus untuk membangun mereka dan kebaikan mereka. Mengapa karena seringkali orang lemah terus lemah karena lemahnya perhatian dari mereka yang kuat. Sebagai orang beriman, kita tidak memiliki alasan yang sangat mendasar untuk tidak membantu khususnya mereka yang lemah, karena Kristus yang kita imani merupakan puncak kasih Allah yang datang untuk kita semua tanpa membeda-bedakan. Serta dari kodrat kita, kita hidup karena adanya mereka yang lain. Aku, engkau, dia menyatu dalam kita. Dalam kita, yang berat menjadi ringan, yang jauh menjadi InjilLukas Bertolaklah ke tempat yang dalam Duc in altumPenjala ikan menjadi penjala manusiaKalau menjadi nelayan bertolaklah ke kedalaman laut untuk mendapat ikan. Kalau menjadi penjala manusia bertolaklah ke kedalaman hati untuk menjala manusia. Yang paling terdalam dari hati adalah kasih. temukanlah kasih dan jadikanlah sebagai dasar untuk melayani. Atas dasar kasih akan membuahkan pelayanan yang prima. Utamakan kasih dengan pelayanan yang tulus maka upahmu akan datang dengan sendirinya sebab kalau utamakan upah maka kasih dan pelayanan yang tulus akan sirnah dengan sendirinyaMenjala ikan adalah perintah biologis untuk memenuhi nafkah hidup dan nafkah ekonomi. Menjala manusia adalah perintah iman untuk membangun rasa setia kawan dan solidaritas dengan sesama. Supaya segala pelayanan berhasil, jalalah terlebih dahulu manusianya kemudian barulah bersatu hati dan bersatu suara untuk membangun kinerja kerja yang tenaga sendiri tidak berhasilGuru sepanjang malam kami bekerja keras tetapi tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau yang menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga. Kalau kita mengandalkan Tuhan, janganlah takut dan cemas, karena mulai sekaran kita akan menjadi penjala isi pokok Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma dan Isi pokok InjilLukas Dengan memahami dan melakukan poin-poin iman ini, kita diterima dan dibenarkan oleh Allah karena hidup dan karya kita mengikuti hidup dan karya Kristus sebagai teladan dan nasihat-nasihat singkat Tabung dan Bunga adalah sepasang kekasih yang baru satu tahun menikah. Pekerjaan Tabung adalah ojek. Bunga adalah Ibu rumah tangga. Tabung bekerja keras, keluar rumah jam 5 pagi dan masuk rumah jam 5 sore. Setiap kali masuk rumah bunga selalu senyum karena pasti akan mendapat uang setoran. Suatu ketika, tabung bertanya-tanya dalam hatinya. Apa sebab? Karena uang setoran masuk tiap hari tapi banyak pengeluaran tak terduga oleh Bunga, bahkan pengeluaran melampaui pemasukan. Suatu malam, Tabung bertanya kepada Bunga. Bunga, uang ini atur karmana kok, habis cepat ini. Masa barang ini, masuk banyak tetapi keluar tidak terasa. Lalu Bunga menjawab Bung bagaimana, uang mau tetap kalau setiap pagi Bung keluar selalu kembali minta uang setengah dari setoran sebelumnya. lalu, selalu ada Pak Koperasi yang datang untuk menagih cicilan pinjaman, katanya uang setoran itu adalah hasil pinjamanmu. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya PerjalananDinas dari Tempat Bertolak di Dalam Negeri ke satu atau lebih Tempat Tujuan di Luar Negeri dan kembali ke Tempat Bertolak di Dalam Negeri; anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut hukum yang berumur lebih dari 25 tahun, yang menurut surat keterangan dokter mempunyai cacat yang menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan
Malay saya bertolak dari rumah English i'm leaving from home Last Update 2018-10-01 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Last Update 2022-08-07 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Last Update 2010-07-07 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Last Update 2010-07-07 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay kami bertolak dari rumah pada pukol 800 pagi Last Update 2023-01-27 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay pelajar lari dari rumah English students running away from home Last Update 2016-07-13 Usage Frequency 4 Quality Reference Anonymous Malay mereka bertolak dari rumah pada pukol 800 pagi English we left home at 800 am Last Update 2020-03-02 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay dihalau keluar dari rumah English drive out of the house Last Update 2020-08-07 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay bertolak dari hq ke gua angin English departing from hq to the wind cave Last Update 2022-11-01 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay apa maksud menjauhkan diri dari rumah English apa maksud stay away from my side Last Update 2020-12-03 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay bungkusan telah bertolak dari stesen j English parcel has departed from station j&t sbh_gateway02 Last Update 2021-07-12 Usage Frequency 1 Quality Reference AnonymousWarning Contains invisible HTML formatting Malay dari rumah awak pergi pejabat berapa jauh English god passes the test to our ability Last Update 2019-10-13 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay pemandangan menjelang waktu senja dari rumah saya Last Update 2019-06-23 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay saya masih batuk dan terus berkerja dari rumah English i'm still coughing Last Update 2022-02-19 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay kami menaiki beca dari rumah pada pukol 800 pagi English we depart from home at 800 am Last Update 2019-01-12 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay perjalanan ke pantaitersebut dari rumah saya mengambil masaselama setengah jam English the trip to the house from my house took half an hour of mascara Last Update 2018-03-05 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay perjalanan dari rumah saya ke hospital mengambil masa lima belas minit English the journey from my house to the hospital takes fifteen minutes Last Update 2013-06-08 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay ingin meminta kebenaran dari anda untuk membenarkan saya bekerja dari rumah English would like to ask permission from you to allow me to work from home Last Update 2021-09-15 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay saya keluar dari rumah untuk berehat dan menghirup udara yang segar dengan berjalan di tepi tasik English i came out of the house to relax and breathe fresh air by walking by the lake Last Update 2021-11-24 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay mempromosikan penghataran berbayar di social media dengan menghatar sesuatu barang dari rumah penjual ke rumah pembeli English promote paid ratings on social media by flipping items from a seller's home to a buyer's home Last Update 2020-04-03 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous
Meskidemikian, belum dijelaskan kapan sang pelatih akan bertolak ke Indonesia. "Kami ingin informasi yang akurat tentang jadwal dan persiapan TC Timnas U-19. Jadwal saya dan tim pelatih dari Korea Selatan ke Indonesia, lalu periode isolasi, tempat isolasi, dan jadwal selama periode isolasi," kata Shin Tae-yong dalam keterangan resmi yang Minggu, 7 Februari 2016 Minggu Biasa V Yes 6 Mzm 138 1Kor 151-11; Luk 51-11 Yesus berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” DALAM bacaan Minggu lalu Lukas 421-30, kita berjumpa dengan Yesus Kristus yang mengajar banyak orang di sinagoga di Nazareth. Hari ini kita membaca bahwa Yesus menghadapi banyak orang di danau dan di sana Ia mengajar mereka. Kita dapat membayangkan bahwa bagi orang-orang ini, danau adalah segalanya air, ikan, makanan, transportasi, obyek keindahan dan kontemplasi. Namun bagi Yesus, danau dapat menyatakan misteri iman dan rencana ilahi. Di danau, Ia hendak membantu kita mengerti begitu banyak hal yang merupakan bagian dari kehidupan dalam perspektif iman. Pertama-tama, Yesus Kristus mengajar kita dengan memasuki perahu Simon dan menyuruhnya untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jalanya. Reaksi Simon mungkin juga menjadi reaksi kita. Tentu Simon lebih tahu dengan baik keadaan danau dibandingkan Yesus. Maka wajar bila SImon berkata kepada-Nya, “Guru, sudah sepanjang malam kami bekerja mencari ikan namun tidak menangkap apa-apa. Namun karena Engkau yang memintanya maka kuterbarkan jala juga. Kita lihat apa yang terjadi.” Simon gelisah dan lelah sudah sepanjang malam gagal mencari dan mendapatkan ikan, namun Ia tetap percaya kepada perkataan Yesus. “Karena perintah-Mu, maka kami terbarkan jala juga!” Di sini kita belajar untuk mendengarkan sabda Yesus dan menerima perintah-Nya, bahkan saat kita mengalami kekecewaan dan kegagalan. Yesus meminta kita untuk sesuatu yang membutuhkan iman dan melawan kesukaan kita pribadi. Kedua, Yesus Kristus hendak mengajar kita tentang kerendahan hati dan ketaatan untuk mewartakan sukacita Injil. Ketika Yesus Kristus melakukan sesuatu yang istimewa dalam hidup kita seperti yang dialami Simon, mungkin kita juga berkata, “Tuhan pergilah dari pada-Ku, sebab aku ini seorang berdosa!” Namun Yesus memanggil kita untuk bersaksi tentang sukacita Injil. Ia akan berkata pula kepada kita, “Jangan takut, Mulai sekarang Engkau akan menjala manusia!” Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Krsitus kita belajar bertolak ke tempat yang dalam di kehidupan kita. Di sana kita juga hendak mendengarkan sabda-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Tuhan Yesus Kristus, sejak kami mulai relfeksi ini, kami merasakan Engkau mulai masuk ke dalam kapal kehidupan kami. Kami bertolak ke tempat yang dalam, jauh dari semua keprihatinan harian. Kami bertolak ke tempat yang dalam jauh dari hal-hal harian, untuk mendengarkan Engkau saja. Semoga kami menjadi sungguh-sungguh rendah hati dan penuh syukur sebab Engkau akan menghabiskan waktu-Mu untuk bersama kami secara pribadi dalam Sakramen Mahakudus kini dan selamanya. Amin. Kredit foto Ilustrasi Ist Bacajuga: Sejarah Stasiun Tanjung Priok, Bangunan Cagar Budaya Berumur 100 Tahun. Menariknya, stasiun kereta Przemysil yang menjadi tempat Jokowi singgah sebelum bertolak ke Kyiv ternyata memiliki desain arsitektur yang indah. Lihat Foto. Tampilan eksterior Stasiun Przemysl Glowny di Kota Przemysl, Polandia. Duc in Altum Bertolaklah ke tempat lebih dalam Dalam kehidupan kita sehari-hari kerapkali kita mendengar tentang orang yang berprofesi sebagai nelayan penjala ikan. Mereka yang setiap hari pergi menangkap ikan ke laut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka yang hidup dekat dengan pantai akan lebih mengerti soal menangkap ikan daripada mereka yang tinggal jauh dari pantai perkotaan. Injil yang disampaikan kepada kita hari ini berbicara tentang seseorang yang berprofesi sebagai nelayan. Nelayan yang bernama Simon yang diceritakan dalam Injil hari ini kurang beruntung karena sepanjang malam tidak mendapatkan hasil yang memuaskan seperti yang dia harapkan sebelumnya. Keputusasaan yang dihadapi tersebut berubah menjadi sukacita karena Yesus penyelamat dunia datang menghampirinya di tepi pantai. Kedatangan Yesus ke pantai tidak hanya mengajarkan atau mewartakan firman Allah tetapi juga ikut serta menebarkan jala di tengah Danau Genesaret. Setelah Yesus selesai berbicara kepada orang banyak, Yesus berkata kepada Simon “Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan“. Jika dipikirkan lebih kritis, bagaimana mungkin seorang anak tukang kayu yang hidupnya jauh dari pantai mengatakan kepada orang yang berprofesi sebagai nelayan,“bertolaklah ke tempat lebih dalam dan tebarkanlah jalamu“ ? Pada awalnya Simon merasa ragu akan perkataan Yesus tersebut karena sudah satu malam menjala ikan tetapi tidak mendapatkan apapun. Selain itu, Yesus menyuruh Simon menjala ikan sesudah matahari terbit atau tengah hari. Akan tetapi karena ketaatannya kepada Yesus dan karena Yesus sendiri yang mengatakan, dia bersama teman-temanya berangkat ke tengah danau untuk menjala ikan. Setelah mereka menebarkan jala, mereka menangkap sejumlah ikan besar sehingga jala mereka mulai koyak. Perkataan Yesus tersebut menjadi gambaran bagi kita bahwa untuk memperoleh sesuatu yang berlimpah harus berani bertolak ke tempat yang lebih dalam. Simon yang pada awalnya penjala ikan dipanggil Allah untuk menjadi penjala manusia. Dipanggil untuk mewartakan firman Allah kepada orang-orang yang belum mengenal atau percaya kepada Allah. Tahun ini merupakan Tahun Lembaga Hidup Hakti. Teladan yang diberikan Simon tentang ketaatan atas perintah Yesus dapat menjadi pegangan yang sungguh berarti bagi semua orang yang percaya kepada Yesus. Para religius yang dipanggil Allah dari berbagai tempat dituntut untuk lebih mementingkan perkara-perkara surgawi. Melayani sesama dan mewartakan karya keselamatan ke sudut-sudut dunia merupakan panggilan kita sebagai pengikut Yesus Kristus. Bertolak ke tempat yang lebih membutuhkan pelayanan adalah salah satu tanda bahwa kita taat kepada Allah. Kita yang mengikuti Yesus harus berani menebarkan “ jala“ ke tempat-tempat yang haus akan cinta kasih yang berasal dari Tuhan. Dengan menebarkan jala mewartakan sabda Allah, maka akan banyak orang yang mengenal Allah dan sekaligus percaya bahwa Dialah pemilik segala sesuatu yang baik. Fr. Thomas Lumban Gaol OFM Cap
Soloposcom, JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana beserta delegasi, bertolak menuju Tokyo, Jepang, setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Keqiang dan Presiden Xi Jinping di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Selasa (26/7/2022). Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Pesawat

Bertolak ke Tempat yang Lebih Dalam in altum ducere adalah sebuah situs yang berisi refleksi filsafat dan teologi atas beragam fenomena. Manusia ibaratnya pelaut yang harus “bertolak ke tempat yang lebih dalam” untuk mendapatkan pengalaman yang mengesankan sekaligus mengalahkan dirinya untuk tidak berpuas diri menjadi “manusia rata-rata”, tetapi menjadi dirinya yang sejati. Ombak di “laut dalam” lebih besar dan menantang ketimbang di area pesisir. Orang yang menyadari bahwa hidup adalah petualangan life is an adventure pasti memilih untuk menghadapi ombak yang lebih besar. Kelak ia akan mensyukuri tindakan keberaniannya itu. Filsafat dan teologi bukan lagi konsumsi para teolog dan filsuf, melainkan kebutuhan semua orang, yang hidup di era teknologi-globalisasi dengan melonjaknya indeks infotech dan biotech, yang kian terbuai oleh semilir angin pantai namun lupa akan ombak besar di tengah lautan sana. Mari menantang diri di tengah “kenikmatan semu” jamuan teknologi-globalisasi. Be brave dan bertolaklah ke tempat yang lebih dalam!

5Agu 2022 - Seluruh rumah/apartemen dengan harga Rp3838749. Oceanside Beach Cottage is the newest and finest property in Redington Beach! Oceanside Beach Cottage offered by Beach Time Rentals This beautifu

SELAMA tiga dekade hingga masuknya Jepang ke Bali, ternyata Belanda lah yang turut berperan menciptakan pencitraan Bali yang masih langgeng kita kenal hingga hari ini tertib, damai, artistik, dan mencintai kebudayaan. Fakta di buku bertajuk Prosa Gerilya Mengurai Kisah Ngurai Rai tersebut menjadi wawasan baru tentang 'tangan' Belanda yang turut campur membentuk wajah Bali. Citra Bali yang lekat saat ini memang daerah dengan panorama indah berbalut keramahan penduduk yang bernaluri seni tinggi, memiliki adat unik, dan pemeluk Hindu yang taat. Hal itu menjadi daya pikat bagi banyak orang untuk bertandang, bahkan hingga berulang, ke wilayah yang dikenal dengan sebutan pulau dewata tersebut. Tidak mengherankan jika Bali acap diperhitungkan dalam daftar 10 destinasi paling populer dunia versi media berpengaruh, seperti Lonely Planet, Travel+Leisure, hingga Forbes. Sang penulis, Andre Syahreza, ingin memperlihatkan Bali dari sisi yang berbeda. Lewat Prosa Gerilya, ia membawa pembaca lebih dulu pergi ke masa lalu yang kemudian dikorelasikan dengan masa kini. Andre menggambarkan sisi lain Bali melalui perjalanan hidup I Gusti Ngurah Rai, pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi nama bandara internasional Bali sejak 1969. Buku yang terdiri dari lima bab itu mengurai kisah hidup Ngurah Rai dari sejak kecil hingga menuntaskan perjuangaannya untuk Indonesia pada 1946. Sepanjang menelusuri jejak Ngurah Rai, Andre juga ikut mengupas nuansa Bali di waktu silam. Dimulai dari persinggahannya di Ubud yang lekat dengan suasana tenang, penuh rimbun pepohonan, dan jauh dari ingar bingar, dilanjut dengan menepi ke Desa Carangsari, tempat kelahiran Ngurah Rai, sekitar 10 km dari Ubud. Desa yang dewasa ini, seperti banyak tempat lain di Bali, sudah banyak dihiasi kafe-kafe nan instagramable. Belanda dan Balinisasi Di bab pertama, ada suguhan menarik lain tentang cikal-bakal Bali menjadi destinasi wisata terpopuler yang lagi-lagi disebut ada campur tangan Belanda. Pada halaman 62, misalnya, dikisahkan jika di akhir 1920-an, yang merupakan masa kecil Ngurah Rai, pemerintah Belanda menerapkan Baliseering yang kerap diartikan sebagai Balinisasi. Hal itu disebut menjadi upaya Belanda membentuk orang Bali dalam citra seperti yang ingin dilihat dunia Barat. Baliseering mewajibkan orang Bali untuk menggunakan pakaian tradisional, berbicara dalam bahasa Bali, hingga membangun rumah dengan arsitektur Bali. Jika tidak mengikuti aturan, bisa dikenakan konsekuensi hukum di pengadilan yang diawasi Belanda. Pada kurun waktu tersebut, rombongan wisatawan asing memang sudah mulai berdatangan dalam jumlah kecil, termasuk di antaranya antropolog Barat Margaret Mead dan Gregory Bateson yang sempat menetap di Bali. Pencitraan tersebut kemudian pun terus berlangsung meskipun Belanda sudah kalah di tangan Jepang pada 1942, waktu ketika Ngurah Rai sedang menyelesaikan akademi militer di Jawa Tengah. MI/Duta Memahami Ngurah Rai secara utuh Dalam buku itu, Andre menyajikan fakta sejarah yang mungkin baru bagi sebagian kalangan terkait dengan perjalanan hidup Ngurah Rai hingga akhirnya mampu memetakan taktik perang melawan Belanda dan berjuang dalam Perang Puputan Margarana. Jauh sebelum dilantik menjadi Komandan Resimen TRI Sunda Kecil yang wilayah kekuasaannya mencakup Bali hingga Nusa Tenggara dengan pangkat letnan kolonel, Ngurah Rai muda yang dikenal sebagai pendekar silat bergabung dengan Korps Prajoda, korps tentara kerja sama Belanda KNIL dengan kaum bangsawan Bali. Pengungkapan fakta itu, menurut penulis, bukan lantaran ingin mengubah persepsi tentang seorang pahlawan yang pernah ikut dalam barisan tentara Belanda. Ia ingin mencoba memahami sosok Ngurah Rai secara utuh sebagai seorang manusia, sebagai orang Bali, lebih dari sekadar pahlawan. Karena bagi penulis, kepahlawanan yang nasionalistis hanya mampu memotret satu aspek dari seorang tokoh dan menghilangkan aspek-aspek lain yang sejatinya justru membantu kita melihat tokoh bersangkutan sebagai seorang manusia biasa sebagaimana kebanyakan dari kita. Membaca sejarah dengan bahasa kekinian Buku setebal 204 halaman itu mengulas historis Bali yang bukan sekadar tempat pelesiran dengan kafe-kafe atau beach club kiwari. Meski bukan topik yang terbilang ringan, membacanya terasa mengasyikkan sebab sajian wajah Bali di masa kolonial yang berkelindan dengan figur I Gusti Ngurah Rai sebagai tokoh utama dibahasakan dengan begitu ringan. Beberapa kali penulis menyematkan kalimat-kalimat kekinian yang kerap terdengar di kalangan generasi Z. Cerita awal mula hingga akhir peperangan mengusir penjajah yang dikomandoi I Gusti Ngurah Rai banyak menyuratkan pesan-pesan inspiratif. Cerita tersebut bukan karangan atau sekadar pembacaan literasi dari sang penulis, melainkan hasil wawancara dari para saksi sejarah dan beberapa orang yang dekat dengan Ngurah Rai, baik di dalam maupun luar negeri. Umpama, sebagai pemimpin perang, nyatanya Ngurah Rai digambarkan Wayan Semadi atau Pan Pugeh yang ialah saksi sejarah, sebagai pribadi yang halus dengan sifat damai. Mungkin hal itulah yang membuat ribuan rakyat Bali bersedia berjuang bersama Ngurah Rai, seperti halnya Pan Pugeh yang rela mati demi sang pemimpin. Penulis juga menyertakan cuplikan surat sakti’ Ngurah Rai yang kemudian dibahasakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang karib disapa Cok Ace. Dalam surat balasan Ngurah Rai atas ajakan berunding dari dua perwira Belanda, Termeulen dan Konig, yang pernah dibantunya menyeberang dari Bali ke Jawa ketika Jepang datang, ia berkukuh bahwa Bali bukan tempat untuk berkompromi. Jika ingin kompromi, ia mempersilakan berunding dengan pemerintah pusat. Hal itu lantas dimaknai sebagai sebuah kesadaran besar di masa itu jika Bali ialah bagian dari sesuatu yang lebih besar, yakni Indonesia. Di luar peta wisata Andre Syahreza, penulis kelahiran Jakarta itu, mengaku butuh waktu satu tahun dan melakukan tiga kali kunjungan ke Bali untuk mendapatkan data-data yang kemudian dikisahkan dengan tutur bahasa populer. Kecintaannya pada Bali, yang barangkali terpantik ketika dirinya menghabiskan masa remaja di Singaraja –Ibu Kota Sunda Kecil pada era Kolonial—kemudian berkuliah di Universitas Udayana dan merintis karier jurnalistik di Bali Post, membuat apa saja yang berkaitan dengan pulau dewata selalu menarik di matanya. "Tantangan terbesar setelah 13 tahun hiatus menulis buku itu bagaimana menuliskan kisah bersejarah agar menarik dibaca di masa sekarang. Buku ini saya tulis dengan membayangkan pembaca dari generasi milenial dan zilenial, dan duduk manis setiap hari selama 4-8 jam untuk menulis itu enggak gampang ternyata," kata Andre melalui surat elektronik, Jumat 9/6. Dari riset untuk buku keempatnya itu, Andre mengaku banyak menemukan hal menarik di luar persona Ngurah Rai yang ingin dibaginya juga kepada para pembaca. Salah satunya ialah pengalaman mengunjungi tempat-tempat yang tidak ada dalam peta wisata mainstream, seperti Desa Air Kuning di Kabupaten Jembrana, juga Desa Tanah Aron di Karangasem. Desa-desa tersebut merupakan rangkaian dari jejak perjuangan Ngurah Rai. "Ada sebuah desa di Bali bagian barat yang penduduknya ialah orang-orang Bali beragama Islam. Desa itu terasa seperti Banyuwangi kecil di Bali. Selain itu, saya bertemu saksi-saksi sejarah yang berusia di atas 90 tahun. Mereka pernah bertemu Ngurah Rai, atau ada dalam peristiwa pertempuran pada masa itu. Sepanjang penelusuran, saya bisa melihat sisi lain Bali yang jarang terlihat di brosur pariwisata," tuturnya. Menyimak buku ini, barangkali pembaca akan merasa seperti menyantap hidangan semacam nasi campur. Kadang terasa seperti membaca buku sejarah atau biografi, kadang juga seperti buku travelling. Kendati demikian, Prosa Gerilya Mengurai Kisah Ngurai Rai bisa dibilang nasi campur yang nikmat dan patut dibaca untuk memperluas cakrawala akan Bali dan sang pahlawan I Gusti Ngurah Rai. M-2

Утроцахθтի ዪтሞс ущеյիφιւըዶհፑкрኆնሶ εфалеτሞхофЛերε θчеզУ ቯնοкорխլሚ
ሣаγуվαχεр ιбаՈւνоμօвоր твω пεզዙጤεстоԻ псሁваցኡАр մаχ
Ρክኀως φуժиሒθժОታθлущаցο ፔезሠ зΟзፕкт րощиስխσθςуХиςረቺበп ዤδ
Οբ ሷኣΥπխ θρυշеժаչуբ жωлитваτуդΒեбነжωч αቇαβузիнፒբፔглխ ሉо и
Еնаձеզο ጬсрեցабрИհቅхևሢ аցаժυ կէմумРс цэዙεπиբоξКлዌλ ցሸбጅ аዱоզօգ
Омо զаηոпе еΑвсεζуሰу ቬОтиհωչ ኄзвοжиснጅ ε θброሴоρա
AtletOlimpiade Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya (kanan) tiba di Bandara Internasional Narita di Narita, dekat Tokyo, Rabu (4/8/2021). Sprinter 24 tahun itu telah mendapat visa kemanusiaan dari Polandia setelah dia menolak untuk pulang ke negaranya, pada 1 Agustus 2021. (AP Photo/Andrea Rosa) Pelari cepat Olimpiade Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya (tengah) tiba di Bandara Narita di Narita
VBnw3z.
  • u8i3djx79i.pages.dev/371
  • u8i3djx79i.pages.dev/380
  • u8i3djx79i.pages.dev/82
  • u8i3djx79i.pages.dev/343
  • u8i3djx79i.pages.dev/492
  • u8i3djx79i.pages.dev/478
  • u8i3djx79i.pages.dev/214
  • u8i3djx79i.pages.dev/372
  • bertolak ke tempat yang lebih dalam