MenteriLuar Negeri Republik Federal Papua Barat Jacob Rumbiak sesumbar mereka bisa merdeka dan berdaulat paling lambat dua tahun lagi. Bahkan, ia mengklaim sudah mendapat dukungan dari 111 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Kanada, dan Jepang. Republik Federal Papua Barat merupakan pemerintahan sementara gerakan separatis
Gerakan separatis adalah gerakan ingin memisahkan kelompok dengan wilayahnya »JawabanLatar belakang gerakan separatis1. Ingin membentuk wilayah/negara baru2. Tidak puas dengan pelayanan pemerintah3. Konflik antara masyarakat dengan pemerintah4. Lemahnya penegakan HAM Jawaban• Gerakan Separatis-Gerakan separatis adalah suatu ancaman kedaulatan negara yg diakibatkan ingin memisahkan dari suatu wilayah. Latar Belakang 1. Ingin dibentuknya negara baru2. Melemahnya sistem perekonomian3. Kurangnya penegakan Hukum
KATAPENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ancaman Terhadap Negara di Bidang Pertahanan dan Keamanan”. Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai ancaman negara dan juga untuk
Oleh Ani Sri Rahayu Trainer P2KK dan Pengajar PPKn Univ. Muhammadiyah Malang Indonesia sudah berusia 73 tahun. Tapi ada sisi miris yang masih mewarnai perjalanan Indonesia, yaitu masih adanya gerakan separatisme. Fakta tersebut bisa terbuktikan dari pernyataan dari Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat TPNPB mengaku bertanggungjawab atas peristiwa penyerangan dan pembunuhan satu anggota TNI dan karyawan PT Istaka Karya. Motif penyerangan karena menganggap pembangunan di Papua sebagai penjajahan. Mereka menyatakan tidak akan menyerah pada TNI-Polri dan pemerintah Indonesia Lawan KKB atau Sepatisme Gerakan separatisme jangan mendapat tempat untuk berkembang di Indonesia. Sebab hal itu bisa mengancam kedaulatan dan keamanan negara. Selama ini, kalau kita analisis bersama negara kita Indonesia masih bersikap ramah terhadap separatisme dengan sebutan kelompok kriminal bersenjata KKB di Papua. Padahal, separatisme di Papua, sebenarnya, bukan semangat yang baru diteriakkan kemarin. Diakui atau tidak, masih ada semangat memisahkan diri dalam KKB yang dulunya disebut Organisasi Papua Merdeka OPM. Pemerintah dan penegak hukum pemerintah sudah saatnya tidak perlu ragu untuk mengambil tindakan. Sebab, Indonesia sedang berhadapan dengan kelompok separatisme. Fakta tersebut, bisa kita artikan bahwa saat ini kita sudah berhadapan dengan kelompok separatisme, yang ingin memisahkan Papua dengan NKRI. Maka pemerintah harusnya tidak boleh ragu-ragu karena ini sudah menyangkut masalah kedaulatan negara. Terlebih sudah ada korban yang cukup banyak Keberadaan separatisme harus dilawan demi menegakkan wibawa negara. Apalagi, kelompok pimpinan Egianus Kogoya itu membunuh secara brutal sejumlah pekerja PT Istaka Karya,di Nduga. Sekitar 40 anggota kelompok Egianus juga menyerang pos pengamanan TNI di Distrik Mbua, Nduga, Senin 3/12. Seorang anggota TNI, Sersan Handoko, gugur dalam peristiwa itu. Seorang tentara lain terluka tembak, harian Kompas,3/12 Melihat peristiwa yang ada di Nduga dan apa pun alasannya, pembunuhan terhadap pekerja proyek dan penyerangan terhadap pos TNI jelas sudah dapat dikategorikan sebagai penyerangan berskala besar. Jadi, terlepas dari KKB atau separatisme, tragedi Nduga harus diusut tuntas. Merujuk dari konteks itulah, saatnya kita mengapresiasi perintah Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab tersebut. Karena bagaimanapun, kalau kita perhatikan secara seksama skala dan intensitas penyerangan itu, sudah sepatutnya militer bersama kepolisian bahu-membahu mengejar kelompok separatis di Papua tersebut. Namun, disisi lain, kita juga perlu bijak dengan sikap yang telah diambil pemerintah selama ini, yang jauh memilih jalan hati-hati. Sebab, kita harus bisa memahami bahwa ada sensitivitas tertentu dalam penanganan insiden Nduga. Selama ini, pemerintah memang dinilai mengambil sikap berhati-hati dalam menangani berbagai kasus di Papua. Hal itu terutama karena pelaku penembakan di Papua kerap menggunakan isu hak asasi manusia HAM untuk menghindar dari jeratan hukum. Solusi bagi separatisme Selaku penulis, besar harapan terhadap pemerintah dan penegak hukum yang ada tidak ragu untuk mengambil tindakan. Sebab, Indonesia sedang berhadapan dengan kelompok separatisme, yakni kelompok separatisme, yang ingin memisahkan Papua dengan NKRI. Maka pemerintah harusnya tidak boleh ragu-ragu karena ini sudah menyangkut masalah kedaulatan negara. Terlebih sudah ada korban yang cukup banyak. Melihat kondisi yang memang demikian militer yang harus menangani masalah ini. Apalagi proses diplomasi sudah sulit dilakukan. Lebih jelasnya, berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil langkah alternative untuk melawan separatisme. Pertama, mengingat separatisme itu adalah bagian dari terorisme. Jadi, menanggulangi gerakan semacam itu, yang ingin memisahkan diri dari negara yang berdaulat, jelas-jelas sebenarnya memerlukan tentara. Jadi memang harus gerakan tentara yang menangani persoalan seperti itu. Kedua, ada baiknya Komnas HAM untuk turut membantu polisi dan TNI. Misalnya melakukan pendekatan diplomatis. Komnas HAM bisa membantu TNI Polri untuk melakukan diplomasi kepada mereka. Kalau jelas-jelas mereka itu separatisme karena ingin memisahkan dari NKRI maka pemerintah harus bersikap untuk menghindari adanya korban-korban berikutnya. Ketiga, menurut saya sebagai penulis pada dasarnya manusia diciptakan dengan akal sehat, kehendak, perasaan, dan hati nurani. Karena itu, siapa pun pasti memiliki kemampuan berkomunikasi dan berdialog dengan orang lain, termasuk pemerintah dan masyarakat Papua. Secara umum, kondisi di Papua saat ini, orang tidak merasa nyaman dan aman. Ketidaknyamanan dan ketidakamanan ini tidak hanya dirasakan masyarakat asli Papua, tetapi juga siapa pun yang kini tinggal di Papua. Kekerasan muncul bagaikan asap. Dia bukan masalah, melainkan akibat. Asap pasti muncul karena ada api. Selama faktor penyebabnya belum ditemukan, selama itu pula kekerasan-kekerasan akan terus terjadi dan mengganggu pembangunan. Keempat, menurut saya, penyebab utama kekerasan di Papua adalah munculnya dua paradigma yang berbeda dan bertentangan antara pemerintah dan masyarakat Papua. Di satu pihak pemerintah mempunyai paradigma separatisme. Mereka melihat dan mencurigai masyarakat Papua sebagai menyiapkan gerakan separatis. Setiap kegiatan budaya di Papua dicap separatis, setiap suara yang memperjuangkan hukum dan perdamaian juga dicap separatis. Seperti halnya orang memakai kacamata hitam, segala hal yang dipandang akan hitam, segala yang dilihat adalah separatisme. Di sisi lain, masyarakat Papua juga punya paradigma sendiri, yaitu kolonialisme. Pemerintah dianggap sebagai penjajah. Karena dianggap penjajah, menurut mereka tidak mungkin pemerintah membangun Papua. Sekarang persoalannya bagaimana dua paradigma ini bisa didamaikan. Kedua belah pihak harus keluar dari paradigma masing-masing dan mencari titik temu untuk mengambil paradigma baru. Inilah yang perlu dicari dalam dialog. Kelima, penanganan terhadap masalah tragedy di Papua, terutama terhadap separatisme tidak cukup diserahkan kepada pemerintah. Sekiranya, harus ada gerakan serentak yang merupakan gabungan dari beberapa faktor. Pendekatan keamanan saja tidak cukup,jika tidak ada pendekatan kesejahteraan. Apalagi, masalah kesejahteraan inilah yang menjadi salah satu penyebab gejolak di Papua. Dalam perspektif itulah, pendekatan kesejahteraan yang dilakukan pemerintah saat ini patut didukung sepenuhnya. Pembangunan yang gencar dilakukan di Papua bertujuan memakmurkan rakyat setempat. Manajemen pembangunan di Papua sepenuhnya berorientasi pada kemakmuran. Melalui kelima solusi alternative yang penulis tawarkan di atas sekiranya bisa menjadi solusi kita bersama dalam memberantas separatisme yang terjadi di Nduga Papua. Selain itu sudah semestinya, tugas pemerintah daerah dan tokoh masyarakat di Papua sana mampu menjelaskan kepada rakyat, termasuk mereka yang masih berlalu-lalang di pegunungan, bahwa pemerintah serius membangun Papua. Upaya pembangunan di Papua adalah upaya pembangunan kesejahteraan. Sekiranya, itulah salah satu cara dalam menyelesaikan masalah separatisme di Papua. ——— *** ———-
pasukan militer asing’ yang mengancam kedaulatan nasional mereka. Para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Negara Amerika Selatan (Union of South American Nation/UNASUR) mengadakan KTT guna membahas mengenai kehadiran militer Amerika Serikat di Kolombia, dalam
DI TENGAH derasnya arus demokrasi saat ini, banyak wilayah di dunia muncul gerakan separatis. Krisis ekonomi dunia telah memicu keinginan untuk merdeka di banyak tempat yang unik secara budaya. Beberapa gerakan menuntut kemerdekaan bahkan dinodai oleh aksi kekerasan. Berikut 9 gerakan kemerdekaan yang pernah muncul di berbagai penjuru Catalonia SpanyolPenggerak Berbagai partaiStatus Daerah otonom dan sedang menuntut referendum untuk melepaskan diri dari Spanyol Gerakan kemerdekaan Catalonia telah ada selama beberapa waktu. Wilayah ini memiliki bahasa, budaya, spesialisasi makan, dan arsitekturnya sendiri yang unik di Spanyol. Gerakan kemerdekaan ini sempat meredup namun kemerosotan ekonomi Spanyol telah mendorong banyak rakyat Catalonia kembali menyuarakan kemerdekaan. Catalonia adalah komunitas otonom terkaya di Spanyol, dan membayar lebih banyak pajak kepada pemerintah federal daripada yang diterimanya - banyak menimbulkan kemarahan penduduk Kurdistan TurkiPenggerak Partai Pekerja Kurdi PKKStatus Pembicaraan damai sedang berlangsung antara Pemerintah Turki dan PKKKurdistan mengacu pada sebuah wilayah yang didominasi oleh orang-orang bernama eponymously di Turki timur, Suriah timur, Irak utara, Iran utara, dan sebagian di Armenia. Meskipun Kurdistan Irak memiliki status semi-otonomi di Irak, banyak organisasi Kurdi menyerukan pembentukan negara Kurdi yang independen, berdasarkan bahasa dan budaya independen mereka. Organisasi separatis utama, Partai Pekerja Kurdistan PKK, memiliki cabang di Suriah, Turki, dan Irak. Itu diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Quebec KanadaPenggerak Partai QuebecoisStatus Prospek referendum kemerdekaan dari Kanada mengecil setelah wakil kelompok separatis tampil buruk di pemilihan Candian yang berbahasa Prancis di Kanada selalu membanggakan diri dengan akar francofoniknya. Dan pemilu lokal tahun 2012 disebut-sebut mencerminkan sentimen ini. Parti Quebecois PQ, yang menganjurkan kedaulatan untuk Quebec, memperoleh 54 kursi dalam pemilihan umum Quebec 2012- cukup untuk membentuk pemerintahan Skotlandia Inggris RayaPenggerak Partai Nasional SkotlandiaStatus Rereferendum untuk melepaskan diri dari Inggris telah berlangsung pada September 2014 dimana hasilnya sebagian besar rakyat masih ingin bergabung dengan Kerajaan Inggris. Meskipun hingga detik ini Skotlandia masih menjadi bagian sah dari Kerajaan Inggris namun pada 2014 lalu di wilayah ini sempat muncul adalah gerakan menuntut referendum. Dalam referendum itu Skotlandia akan memutuskan apakah akan meninggalkan Inggris atau tidak. Dan akhirnya hasil referendum memutuskan bahwa sebagian besar rakyat Skotlandia masih menginginkan menjadi bagian dari Inggris Flanders BelgiaPenggerak Aliansi Flemish baruStatus Tetap ingin menjadi bagian dari Belgia tetapi banyak rakyat berbahasa Belanda menginginkan otonomi yang lebih besar khususnya di wilayah Flandria di utara Meskipun tidak semua warga negara Flemish menginginkan kemerdekaan sepenuhnya, banyak di antara mereka menginginkan otonomi lebih besar dari pemerintah Belgia untuk melindungi budaya Flemish dan bahasa Belanda. Pada 2012, partai-partai politik yang lebih menyukai otonomi telah memperoleh keuntungan besar dalam politik Belanda. Bahkan pada tahun yang sama, pemimpin partai separatis NV-A terpilih sebagai Walikota Veneto ItaliaPenggerak Berbagai partaiStatus Referendum tidak resmi tentang kemerdekaan untuk Venesia dan daerah-daerah bulan lain yang mendukung pemisahan dari satu kota Italia yang paling indah ini sempat menyatakan keinginannya untuk melepaskan diri dari negara Menara Pisa itu. Salah satu pemicunya pada 2012 Venice merasa dibebani oleh langkah-langkah penghematan pemerintah pusat. Pada awal Oktober 2012, ribuan orang berkumpul sebagai protes di seluruh Venesia untuk menyerukan kemerdekaan. Venesia dan daerah Veneto di sekitarnya awalnya adalah republik merdeka pada Abad Pertengahan dan Renaissance. Jajak pendapat lokal sempat menyatakan bahwa 70-80% warga Venesia lebih suka melepaskan diri dari Kaukasus Utara RusiaPenggerak Berbagai kelompok pemberontakStatus Pemberontakan masih berlangsung8. Sahara Barat MarokoPenggerak PolisarioStatus Gencatan senjata sejak 1991 antara Maroko dan Polisario9. Darfur SudanPenggerak Berbagai kelompok pemberontakStatus Belum terselesaikan dengan meningkatnya kekerasan baru-baru dimana sejak 2013 tak diketahui pasti berapa jumlah orang yang tewas10. Somaliland SomaliaPenggerak Gerakan Nasional SomaliaStatus Memisahkan diri dari Somalia sejak 1991 tetapi hingga kini tetap tidak diakui secara internasional11. Balochistan PakistanPenggerak Front Nasional BalochStatus Pemberontakan masoh berlangsung oleh berbagai kelompok untuk menuntut kemerdekaan dari Pakistan atau otonomi yang lebih besar12. Jammu dan Kashmir India dan PakistanPenggerak Semua pihak yang mengadakan konferensi hurriyatStatus India dan Pakistan menguasai sebagian wilayah mayoritas Muslim, tetapi keduanya saling klaim menguasai sepenuhnya13. Xinjiang ChinaPenggerak Gerakan kemerdekaan Turkestan timurStatus Wilayah muslim Uighur di bawah kekuasaan pemerintah China mengalami peningkatan kekerasan sejak 2014 14. Tibet ChinaPenggerak Administrasi Tibet TengahStatus Memerintah sebagai bagian dari China15. Kachin MyanmarPenggerak Organisasi Nasional KachinStatus Kesepakatan damai ditandatangani pada Oktober 2013 setelah pertempuran pecah sejak 201116. Nagaland IndiaPenggerak Dewan sosialis nasional NagalandStatus Pemberontakan memudar setelah Rakyat Naga diberikan negara mereka sendiri di India tetapi banyak yang mencari kemerdekaan penuh17. Assam IndiaPenggerak Front Pembebasan Bersatu AssamStatus Orang-orang yang berbahasa Bodo di Assam India menuntut negara merdeka dari Daerah otonom Mindanao Muslim FilipinaPenggerak Front Pembebasan Islam MoroStatus Kesepakatan damai akhir ditandatangani pada 2014 dengan diberikannya otonomi khusus untuk memerintah sendiri setelah konflik 45 tahun19. Yaman Selatan YamanPenggerak Gerakan Yaman SelatanStatus Pemerintah Yaman sedang menyelesaikan sistem federal yang baru tetapi protes terus berlanjut untuk menuntut kemerdekaan penuh di wilayah Uppsala Conlicts Data Programpoe Beberapagerakan-gerakan yang dapat menjadi ancaman terhadap NKRI ini diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Masalah Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) Ancaman NKRI dari dalam Negeri yang pertama adalah masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sejak zaman orde baru, praktek KKN ini menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap Bangsa Istilah gerakan separatis terus bergaung sejak Indonesia merdeka hingga saat ini. Tak jarang pula gerakan separatis ini menyebabkan pertumpahan darah baik dari pihak militer maupun sipil. Gerakan separatis termasuk gerakan yang dilarang di suatu pemerintahan karena mereka tidak mendukung pemerintahan melainkan ingin melepaskan diri dan membentuk negara baru. Hal ini tentu berlawanan dengan tujuan negara yang harus menyatukan bangsa-bangsa di wilayahnya. Maka gerakan ini harus diberantas meskipun sulit karena melibatkan rakyat sendiri. Untuk lebih memahami, silakan simak pengertian gerakan separatis berikut. Pengertian Gerakan Separatis Separatis berasal dari bahasa Inggris yakni separate artinya pisah, separated terpisah. Jadi gerakan separatis adalah tindakan-tindakan secara terencana yang berkaitan dengan pemisahan diri atau kelompok dari kelompok lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata separatis diartikan sebagai golongan atau orang yang mengkhendaki adanya pemisahan diri dari suatu persatuan, bangsa atau golongan untuk mendapatkan dukungan. Adapun kata separatisme diartikan sebagai sebuah paham atau pun gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri atau mendirikan negara sendiri. Gerakan separatis ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mempunyai kesadaran nasional yang tajam. Gerakan ini tak hanya dilakukan dengan kekerasan tetapi ada juga yang dilaksanakan dengan jalan damai misalnya saja gerakan Qubec di Kanada. Penyebab Munculnya Gerakan Separatis Sekilas gerakan separatis terlihat brutal, dan tanpa dasar atau arogan karena ingin memisahkan diri dan mendirikan negara sendiri. Namun ternyata gerakan ini tak muncul tanpa sebab. Ada bermacam sebab sekelompok orang ingin memisahkan diri dari ikatan kedaulatan suatu negara. Mulai dari tidak puas dengan pelayanan pemerintah, dan sebab-sebab lainnya. Pebyebabnya bisa jadi karena dua jenis konflik yakni konflik horizontal yakni konflik antar sesama warga dan konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara warga dengan pemerintahnya. Konflik-konflik tersebut bisa memicu disintegrasi bangsa dan menimbulkan berbagai gerakan separatis. Adapun penyebab gerakan separatis akibat kedua konflik yang dimaksud adalah sebagai berikut 1. Krisis Ekonomi Krisis ekonomi ditandai merosotnya daya beli masyarakat akibat inflasi dan terpuruknya nilai tukar, turunnya kemampuan produksi akibat naiknya biaya modal, dan terhambatnya kegiatan perdagangan dan jasa akibat rendahnya daya saing. Jika dibiarkan lama, rakyat akan merasa sulit dan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dalam mengelola negara dan memelihara rakyatnya. 2. Krisis Politik Konflik antara elite politik yang hanya memperjuangkan kepentingannya sendiri, pada akhirnya menciptakan kondisi instabilitas politik. Krisis politik ini tentu akan menyulitkan lahirnya kebijakan yang utuh dalam mengatasi krisis ekonomi. Bukannya mendapat solusi, malah timbul perpecahan elite poltik disertai defisiensi pemerintah menjalankan fungsinya. Hal ini akan berakibat pada ketidakmampuan pemerintah dalam memberi pelayanan publik akan makin merosot yaitu fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi seluruh masyarakatnya. 3. Kebijakan Pemerintah Tak Berpihak ke Rakyat Penyebab lainnya adalah warga merasa kebijakan pemerintahnya tidak menguntungkan rakyat. Sehingga mereka merasa pemerintah tidak kompeten dalam menyelesaikan masalah di negaranya. Kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang kurang tepat juga mengakibatkan kurang meratanya penyebaran penduduk dan tidak berhasilnya pemberdayaan masyarakat 4. Krisis Sosial Selain krisi ekonomi dan politik, hal yang juga berbahaya adalah krisis sosial. Krisis sosial ini berbentuk sikap primodialisme dan ekslusivisme bernuansa SARA. Pertautan antara adanya kelompok masyarakat yang sulit menerima perbedaan dengan sejumlah alasan. 5. Hukum yang Tidak Dihormati Bagi sejumlah orang hukum tak lagi punya harga diri. Karena hanya membela orang-orang tertentu. Hukum yang harusnya menjadi pelindung, justru menjadi pisau yang menyakitkan karena tak samasekali bisa membela kebenaran. Lemahnya penegakan hukum dan HAM sehingga terkesan seperti adanya pembiaran yang dilakukan oleh negara terhadap kekerasan yang terjadi di sejumlah daerah. Mereka yang muak dengan sistem hukum yanh tidak adil akan berpikir untuk memisahkan diri dari kedaulatan yang tidak menyediakan tempat untuk mereka. 6. Intervensi Internasional Adanya pihak dari luar negara masuk ke dalam negara yang berupaya untuk memecah belah dan mengambil untung dari perpecahan tersebut dengan menanamkan pengaruhnya terhadap kebijakan politik dan ekonomi negara tersebut khususnya negara-negara pasca merdeka. Kondisi-kondisi seperti di atas bisa menjadi pemicu lahirnya gerakan-gerakan anti-pemerintah yang terorganisasi maupun gerakan separatis. Bila pemerintah tidak segera menindaklanjuti maka yang terjadi sudah pasti disintegrasi bangsa. Penanggulangan Gerakan Separatis Oleh Pemerintah Pemerintah khususnya Indonesia telah menanggulangi beberapa pergolakan gerakan separatis di berbagai daerah. Adapun sejumlah langkah menanggulangi gerakan separatis yakni 1. Pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas para pelaku separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat sipil. 2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi serta demokratisasi. 3. Meningkatkan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatisme. 4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau separatisme, melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi dan emerataan pembangunan antardaerah. 5. Melaksanakan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta melalui media massa dalam rangka menciptakanrasa saling percaya. 6. Menerapkan konsep penyelesaian konflik secara damai, menyeluruh, dan bermartabat. 7. Di tingkat internasional, langkah yang dilakukan pemerintah adalah mempresentasikan perkembangan positif di daerah-daerah rawan tersebut. Gerakan Separatis Dalam Sejarah Indonesia Indonesia sejak dahulu telah diwarnai dengan gerakan-gerakan separatis oleh kelompok-kelompok sipil bersenjata. Gerakan-gerakan tersebut harus ditangani secara ekstra karena menimbulkan kekacauan bahkan pertumpahan darah. Berikut adalah gerakan-gerakan separatis yang tercatat dalam sejarah Indonesia. 1. Pemberontakan PKI Salahsatu gerakan separatis dalam sejarah Indonesia adalah pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Pada tahun 1948 kabinet Amir Syariffudin jatuh disebabkan oleh kegagalannya dalam Perundingan Renville yang sangat merugikan Indonesia. Untuk merebut kembali kedudukannya, pada tanggal 28 Juni 1948 Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat FDR untuk memperkuat basis massa, FDR membentuk organisasi kaum petani dan buruh. Pada tanggal 11 Agustus 1948, Musso tiba dari Moskow. Amir dan FDR segera bergabung dengan Musso. Untuk memperkuat organisasi, maka disusunlah doktrin bagi PKI. Doktrin itu bernama Jalan Baru. PKI banyak melakukan kekacauan, terutama di Surakarta. Oleh PKI daerah Surakarta dijadikan daerah kacau wildwest. Sementara Madiun dijadikan basis gerilya. Pada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Tujuannya untuk meruntuhkan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan menggantinya dengan negara komunis. Pada waktu yang bersamaan, gerakan PKI dapat merebut tempat-tempat penting di Madiun. Untuk menumpas pemberontakan PKI, pemerintah melancarkan operasi militer. 2. Pemberontakan Darul Islam DI dan Tentara Islam Indonesia TII Selain itu ada juga pemberontakan yang dilakukan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia DI/TII. Berdasarkan Perundingan Renville, kekuatan militer Republik Indonesia harus meninggalkan wilayah Jawa Barat yang dikuasai Belanda dan mengungsi ke daerah Jawa Tengah yang dikuasai Republik Indonesia. Tidak semua komponen bangsa menaati isi Perjanjian Renville yang dirasakan sangat merugikan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah Kartosuwiryo beserta para pendukungnya. Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia NII. Tentara dan pendukungnya disebut Tentara Islam Indonesia TII. Gerakan Darul Islam yang didirikan oleh Kartosuwiryo mempunyai pengaruh yang cukup luas. Pengaruhnya sampai ke Aceh yang dipimpin Daud Beureueh, Jawa Tengah Brebes, Tegal yang dipimpin Amir Fatah dan Kyai Somolangu Kebumen, Kalimantan Selatan dipimpin Ibnu Hajar, dan Sulawesi Selatan dengan tokohnya Kahar Muzakar. 3. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI Awal kemunculan gerakan pemberontakan PRRI inj diawali dari ketidakharmonisan hubungan pemerintah daerah dan pusat. Daerah kecewa terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan. Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah seperti berikut. a. Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. b. Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan. c. Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian. d. Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual. Pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI. Sebagai perdana menterinya adalah Mr. Syafruddin Prawiranegara. 4. Pemberontakan Permesta Gerakan separatis selanjutnya adalah Permesta yang juga dipicu oleh Proklamasi PRRI. Tanggal 17 Februari 1958 Somba memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat dan mendukung PRRI. Gerakannya dikenal dengan Perjuangan Rakyat Semesta Permesta. Gerakan ini jelas melawan pemerintah pusat dan menentang tentara sehingga harus ditumpas. Untuk menumpas gerakan Permesta, pemerintah melancarkan operasi militer beberapa kali. Meskipunpemberontakan Permesta dapat dilumpuhkan sekitar bulan Agustus 1958, walaupun sisa-sisanya masih ada sampai tahun 1961. 5. Gerakan Aceh Merdeka GAM GAM adalah sebuah organisasi yang dianggap separatis yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh atau yang sekarang secara resmi disebut Nanggroe Aceh Darussalam lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National Liberation Front ASNLF. GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro yang sekarang bermukim di Swedia dan berkewarganegaraan Swedia. Pada 17 Juli 2005, setelah perundingan selama 25 hari, tim perunding Indonesia berhasil mencapai kesepakatan damai dengan GAM di Vantaa, Helsinki, Finlandia. Penandatanganan nota kesepakatan damai dilangsungkan pada 15 Agustus 2005. Proses perdamaian selanjutnya dipantau oleh sebuah tim yang bernama Aceh Monitoring Mission AMM yang beranggotakan lima negara ASEAN dan beberapa negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Di antara poin pentingnya adalah bahwa pemerintah Indonesia akan turut memfasilitasi pembentukan partai politik lokal di Aceh dan pemberian amnesti bagi anggota GAM. Seluruh senjata GAM yang mencapai 840 pucuk selesai diserahkan kepada AMM pada 19 Desember 2005. Kemudian pada 27 Desember, GAM melalui juru bicara militernya, Sofyan Daud, menyatakan bahwa sayap militer mereka telah dibubarkan secara formal. 7. Pemberontakan APRA Pada masa pemerintahan RIS, muncul pemberontakan-pemberontakan yang mengguncang stabilitas politik dalam negeri. Pemberontakan-pemberontakan tersebut antara lain gerakan Angkatan Perang Ratu Adil APRA, pemberontakan Andi Azis, dan Gerakan Republik Maluku Selatan RMS. 8. Republik Maluku Selatan RMS Republik Maluku Selatan RMS adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat. RMS ditumpas tuntas pada November 1950. Sejak 1966 RMS berfungsi sebagai pemerintahan di pengasingan, Belanda. Pada 25 April 1950 RMS hampir/nyaris diproklamasikan oleh orang-orang bekas prajurit KNIL dan pro-Belanda yang di antaranya adalah Dr. Soumokil bekas jaksa agung Negara Indonesia Timur yang kemudian ditunjuk sebagai Presiden, Ir. Manusama dan Manuhutu. Selama tahun 70an, teror seperti ini dilakukan juga oleh beberapa kelompok sempalan RMS, seperti kelompok Komando Bunuh Diri Maluku Selatan yang dipercaya merupakan nama lain atau setidaknya sekutu dekat Pemuda Maluku Selatan Merdeka. Kelompok ini merebut sebuah kereta api dan menyandera 38 penumpangnya di tahun 1975. Ada juga kelompok sempalan yang tidak dikenal yang pada tahun 1977 menyandera 100 orang di sebuah sekolah dan di saat yang sama juga menyandera 50 orang di sebuah kereta api. Pada saat Kerusuhan Ambon yang terjadi antara 1999-2004, RMS kembali mencoba memakai kesempatan untuk menggalang dukungan dengan upaya-upaya provokasi, dan bertindak dengan mengatas-namakan rakyat Maluku. Beberapa aktivis RMS telah ditangkap dan diadili atas tuduhan kegiatan-kegiatan teror yang dilakukan dalam masa itu, walaupun sampai sekarang tidak ada penjelasan resmi mengenai sebab dan aktor dibalik kerusuhan Ambon. 9. Organisasi Papua Merdeka OPM Organisasi Papua Merdeka OPM adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya. OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain. Pada tanggal 1 Juli 1971, Nicolaas Jouwe dan dua komandan OPM yang lain, Seth Jafeth Raemkorem dan Jacob Hendrik Prai menaikkan bendera Bintang Fajar dan memproklamasikan berdirinya Republik Papua Barat. Namun republik ini berumur pendek karena segera ditumpas oleh militer Indonesia dibawah perintah Presiden Soeharto. Tahun 1982 Dewan Revolusioner OPM didirikan dimana tujuan dewan tersebut adalah untuk menggalang dukungan masyarakat internasional untuk mendukung kemerdekaan wilayah tersebut. Mereka mencari dukungan antara lain melalui PBB, GNB, Forum Pasifik Selatan, dan ASEAN. Demikian ulasan mengenai gerakan separatis, penyebab, penanggulangan hingga contohnya dalam sejarah Indonesia. Semoga bermanfaat. Nur Fatimah
MenurutFahmi, KKB hanya bisa dicap separatis sebab gerakannya ingin memisahkan diri dari NKRI. “Rangkaian gerakan KKB ini merupakan suatu gerakan lanjut dari spirit dar OPM. (Sementara) teroris itu hanya mengancam ketertiban keamanan, namun bukan gerakan yang ingin memisahka diri dari NKRI.” Papar Fahmi.
1. krisis ekonomi dan lambatnya pemulihan ekonomi 2. krisis politik 3. krisis sosial 4. lemahnya penegakan hukum dan HAM 5. intervensi internasional MAAF KALAU SALAH +_+^_^SEMOGA MEMBANTU^_^ Gerakan separatisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam dari satu sama lain. Faktor pemicu gerakan ini salah satunya1. Intervensi Internasional. Adanya pihak dari suatu negara masuk ke negara lain dengan tujuan memecah belah negara tersebut. 2. Kurangnya penegakan hukum dan HAM dengan kebebasan untuk bertindak kekerasan dan lainnya
DiIndonesia terdapat beberapa gerakan separatis yang dapat merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman
– Separatisme merupakan salah satu ancaman bagi keutuhan suatu negara, termasuk Indonesia. Separatisme adalah contoh nyata ancaman dalam bidang pertahanan dan keamanan yang berasal dari dalam ini dapat mengganggu bahkan merusak persatuan dan kesatuan Indonesia. Lalu, sebenarnya, apakah separatisme itu? Baca juga BIN Radikalisme, Separatisme di Papua, hingga Serangan Siber Jadi Ancaman Nasional Pengertian separatisme Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri atau mendirikan negara sendiri. Secara umum, separatisme adalah kelompok etnis atau kelompok identitas lain yang berupaya memisahkan diri dari suatu negara atau pemerintahan yang sah. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk membentuk negara dan pemerintahan sendiri. Dari sudut pandang pemerintah, separatisme merupakan gerakan perlawanan dan pemberontakan yang harus segera ditumpas dan gerakan separatisme akan diredam dan diberi pemahaman agar kembali pada konstitusi dan undang-undang yang berlaku. Jika tidak diatasi, separatisme dapat memicu keretakan dan mengancam keutuhan negara. Tidak sedikit, negara yang terpecah belah akibat separatisme. Baca juga Cerita Pelarian 2 Anggota TPNPB-OPM hingga Kembali ke Pangkuan NKRI, Kondisinya Lemas dan Ketakutan Penyebab separatisme Hampir semua negara yang memiliki keragaman etnis pernah menghadapi kelompok-kelompok separatis. Penyebab munculnya separatisme sangat kompleks dan beragam. Mulai dari persoalan politik, ekonomi, hingga sosial dan budaya. Kegagalan dalam mendistribusikan hasil pembangunan ekonomi yang berkeadilan sosial menjadi sumber masalah yang kerap menjadi faktor pendorong kelompok suku bangsa tertentu untuk keluar dari negaranya dan membentuk negara sendiri. Oleh karena itu, peran pemerintah untuk bekerja dengan baik sangat penting untuk memperkuat semangat dan rasa nasionalisme. Selain itu, peran aktif seluruh komponen bangsa juga diperlukan untuk memperkuat integrasi nasional sehingga mencegah munculnya gerakan separatisme. Referensi Armawi, Armaidy. 2019. Nasionalisme dalam Dinamika Ketahanan Nasional. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Menimbulkangerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI terutama gerakan separatis bersenjata yang mengancam kedaulatan dan keuutuhan wilayah Indonesia. Pasal 1 Konvensi Jenewa 1958 menyatakan ”kedaulatan suatu negara dapat melampaui daratan dan perairan pedalamannya sampai kepada suatu jalur laut yang berbatasan dengan Daftar Isi Apa Separatisme Penyebab Separatisme Dampak Separatisme Cara Mengatasi Gerakan Separatisme Contoh Separatisme dalam Kehidupan Sehari-hari - Apa itu separatisme? Separatisme adalah upaya untuk memisahkan diri dari suatu negara atau kelompok yang tentunya akan menimbulkan pemecahan. Separatisme disebabkan oleh berbagai alasan seperti pengalaman buruk yang dimiliki seseorang atau kelompok umum, separatisme erat kaitannya dengan ancaman negara karena gerakan ini berupaya memecahkan masyarakat dengan persoalan politik, agama, budaya, serta status ekonomi. Banyak juga yang memiliki motif lain yang tentunya akan berakibat buruk jika terus dilanjutkan, salah satunya yaitu kekerasan dan kemarahan pada dari laman separatisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang, kelompok, atau golongan untuk membuat negara sendiri. Tujuan dari separatisme yaitu untuk mendapatkan kedaulatan sendiri di suatu wilayah atau bahkan negara baru. Dikutip dari e-paper separatisme difokuskan untuk tindakan seseorang atau kelompok yang berada dalam satu kesatuan dengan maksud berdiri sendiri sebagai negara atau bangsa. Contoh nyata gerakan separatisme yaitu Republik Maluku Selatan pada tahun 1950, Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 1975, dan Partai Politik Fretilin Timor Timur pada tahun SeparatismeSalah satu penyebab separatisme di Indonesia adalah krisis ekonomi. Ekonomi yang lemah mengakibatkan bertambahnya perilaku kejahatan yang bisa terjadi di mana dari krisis ekonomi membutuhkan waktu yang panjang dan berpotensi untuk orang atau kelompok melakukan gerakan separatisme dengan alasan yang kuat. Penyebab lain yaitu politik licik atau pejabat koruptor yang memperjuangkan kepentingan pribadi untuk memperoleh disimpulkan bahwa penyebab koruptor terjadi karena krisis ekonomi dan korupsi politik yang mengajak sekelompok orang untuk melakukan hal tersebut karena keegoisan SeparatismeDampak separatisme di Indonesia bisa dilihat dari perekonomian yang tidak stabil yang akan mengancam stabilitas ekonomi dari dalam dan luar negeri. Tindakan ini membuat para investor menanamkan modalnya pada negara lain yang lebih sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat menyebabkan stabilitas kedamaian dan ekonomi terganggu yang kemudian masyarakat tersebut akan membekali diri dengan persenjataan lengkap. Dampak separatisme juga bisa terlihat dari krisis politik dimana politik-politik tersebut memanfaatkan situasi dengan menyerang keputusan Mengatasi Gerakan SeparatismeJadi bagaimana cara mengatasinya? Menurut laman memberikan pelayanan yang baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan peningkatan ekonomi di berbagai daerah dapat menghilangkan pemikiran masyarakat tentang gerakan separatisme. Pemerintah juga harus memaksimalkan komunikasi dan pelayanan yang memadai untuk tempat masyarakat bekerja dan dari laman memahami kebiasaan dan sosial budaya di lingkungan sekitar dapat mengurangi pemikiran masyarakat tentang separatisme. Menceritakan tentang sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan untuk menanamkan pemikiran bahwa Indonesia berjuang bersama-sama untuk membangun separatisme bisa dicegah dengan pencegahan awal di daerah rawan konflik dan pemerintah juga harus memiliki cara-cara untuk mendamaikan konflik masyarakat cara mengatasi gerakan separatisme adalah meningkatkan pelayanan pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi, pencegahan awal di daerah konflik, serta memperluas sejarah perjuangan Indonesia ke masyarakat yang belum mengetahui atau Separatisme dalam Kehidupan Sehari-hariDiunggah dari contoh dari gerakan separatisme di antaranya adalah pemberontakan PKI di Madiun, Gerakan Aceh Merdeka GAM, Republik Maluku Selatan, G30S PKI, dan lainnya. Biasanya, mereka memisahkan diri dari Indonesia dengan tujuan untuk menghancurkan Indonesia secara cepat dan disimpulkan bahwa separatisme adalah suatu gerakan dari perorangan, kelompok, atau golongan tertentu yang memiliki visi dan misi sendiri untuk membangun negara tersebut. Kegiatan ini dilakukan oleh sekelompok separatis yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat di definisi, penyebab, cara mengatasi, dan contoh dari separatisme yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat. Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] khq/fds Denganadanya globalisasi, ekonomi di berbagai negara dapat mengalami peningkatan dan dampak yang baik. Globalisasi adalah proses menyebarnya teknologi dan ilmu pengetahuan dari penjuru daerah ke daerah yang lain di dunia. Globalisasi menimbulkan adanya perubahan besar bagi kehidupan manusia. Nah, globalisasi juga memiliki dampak positif dan
Ada berbagai gerakan yang dianggap mempunyai stigma serta dapat menimbulkan ancaman terhadap negara. Separatisme adalah salah satu gerakan tersebut. Pada artikel ini, akan dibahas tentang pengertian apa itu separatisme, penyebab ternyadinya, serta contoh kejadian berdasarkan sejarah nyata di Indonesia. Definisi Separatisme Separatisme adalah suatu paham berupa gerakan untuk membuat negara sendiri. Orang, golongan, atau kelompok yang melakukan separatisme tersebut dinamakan sebagai separatis. Para separatis akan mulai dengan memisahkan diri dari suatu wilayah bahkan negara, tujuannya demi mendapatkan kedaulatan secara mandiri. Bentuk nyata dari kedaulatan yang dimaksud adalah negara baru! Hal ini pernah terjadi di Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor yang tentunya tidak baik. Misalnya adalah konflik yang terjadi pada negara tersebut, baik konflik vertikal maupun horizontal. Penyebab Separatisme Khususnya di Indoensia Salah satu terjadinya separatisme adalah kedua konflik yang sudah disebutkan di atas. Konflik vertikal didefinisikan sebagai konflik yang terjadi antara rakyat dengan pemerintah korup. Sedangkan horizontal adalah konflik antara rakyat dengan rakyat, kelompok dengan kelompok, yang sederajat. Selain itu inilah beberapa penyebab lain separatisme. Krisis ekonomi dan kemanusiaan adalah alasan pertama. Kedua hal tersebut memang saling bertaut. Ekonomi yang lemah bisa mengakibatkan kejahatan-kejahatan antar manusia rakyat suatu negara seperti merampok, mencuri, membunuh, dan sebagainya. Pemulihan ekonomi yang lamban bahkan stagnan. Kelanjutan dari krisis ekonomi berkepanjangan adalah pemulihannya yang sangat lama, tidak berjalan, atau stagnan. Bagi kelompok yang memiliki paham dan berpotensi melakukan gerakan separatisme, alasan ini bisa memicunya dengan kuat. Politik licik dan masalah sosial menjadi pemicu lainnya. Politik yang disebabkan para pejabat yang korup, memperjuangkan kepentingan pribadi, yang dilakukan terus menerus tanpa malu. Sedangkan masalah sosial di antaranya adalah pembedaan berdasarkan SARA, intimidasi kepada kaum tertentu, dan sebagainya. Penyebab gerakan ini sangat banyak sekali. Separatisme berupa sebuah usaha yang dapat memecah belah suatu kesatuan. Selain yang sudah dijelaskan barusan, penyebab lainnya bisa berupa ajakan atau intervensi negara kepada kelompok atau ras tertentu. Contoh dari gerakan separatisme di antaranya adalah pemberontakan PKI di Madiun, Gerakan Aceh Merdeka GAM, Republik Maluku Selatan, G30S PKI, dan sebagainya. Gerakan tersebut merupakan contoh gerakan di Indonesia, masih banyak contoh lain gerakan di luar negeri. Bagaimana pun juga, separatisme adalah merugikan.
HGVjB.
  • u8i3djx79i.pages.dev/133
  • u8i3djx79i.pages.dev/424
  • u8i3djx79i.pages.dev/170
  • u8i3djx79i.pages.dev/301
  • u8i3djx79i.pages.dev/103
  • u8i3djx79i.pages.dev/144
  • u8i3djx79i.pages.dev/336
  • u8i3djx79i.pages.dev/374
  • gerakan separatis dapat mengancam kedaulatan negara